Pernahkah kamu merasakan kenyamanan? Pasti semua pernah dan terus ingin seperti itu. Kenyamanan selalu diharapkan dan dirindukan oleh setiap orang. Kenyamanan dapat berasal darimana saja, kenyamanan diciptakan oleh orang, lingkungan dan bahkan sebuah sistem. Hampir semua manusia ingin kenyamanan dan ingin mewujudkan kenyamanan. Disaat merasakan kenyamanan, ingin tetap tinggal, diam dan tak ingin pergi.
Bagaimana rasanya jika kamu berada pada keadaan yang tidak enak, sebagai contoh pada kehidupan keluarga. Kamu berada dalam keadaan yang sebenarnya kamu tidak inginkan, terlahir menjadi anak yang selalu salah di mata ayah atau di mata ibu kamu. Kamu tidak mendapatkan tempat yang layak, selayaknya seorang anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari mereka. Dan akhirnya kamu tumbuh dan berkembang menjadi anak pemberontak atau rebel. Di dalam kehidupan sekolah dan pergaulan kamu juga dianggap sebagai teman yang ga asik dan akhirnya kamu di bully oleh teman-teman sekolah. Kamu menjadi anak pemurung, sepi dan sensitif sembari menjadi anak yang mandiri namun sebenarnya jiwa kamu sepi dan hilang arah. Wajar jika kamu nantinya menjadi orang yang mendambakan kenyamanan, memimpikan kehangatan yang tidak ditemukan di dalam keluarga juga lingkunganmu.
Disaat kamu menjadi dewasa, dan belum sepenuhnya memaafkan masa lalu maka kamu akan menjadi sosok yang sama dalam model yang berbeda. Merindukan kenyamanan, sembari membenci kenyataan.
Jika kamu adalah orang itu, menangislah dalam setiap doa-doamu. Berat memang untuk mempraktikkannya, karena menurut semua orang, teori lebih mudah dilakukan. Banyak anak yang lahir dan tumbuh di dalam keluarga yang harmonis, yang penyayang dan penuh cinta kasih. Tetapi banyak juga anak-anak yang hidup dalam sebuah keluarga yang kaku, dingin dan tidak interaktif. Tipe keluarga antara saya, kamu dan lainnya jelas berbeda. Jangan merindukan kehangatan keluarga orang lain di dalam kedinginan keluargamu. Kamu berharap, maka kamu akan kecewa. Apa yang kira-kira harus kamu lakukan ? Bersabar, minta pertolongan Tuhan dan ciptakan kasih sayang untuk ayah dan ibumu. Sangat sukar untuk membiasakan hal yang tidak biasa. Maka, teruslah berjuang.
Pernahkah kamu berpikir, ayah dan ibumu adalah wakil Tuhan di dunia? Walaupun sikap dan tingkah laku mereka tak sepatutnya dan tak adil. Namun jauh di dalam hati mereka, ayah dan ibumu begitu mencintaimu lebih dari segala yang mereka miliki. Sebelum kamu diciptakan, ayah dan ibumu telah merangkai kasih sayang, memohon doa pada Tuhan. Maka lahirlah kamu, buah cinta mereka. Pernahkah kau berpikir, bahwa ayah dan ibumu bisa saja salah? mereka bukan sosok yang sempurna. Mereka bisa mencaci maki, bisa marah bahkan memukulmu, kamu hanya bisa memaafkan. Karena sesungguhnya mereka sangat mencintaimu. Pernahkan berpikir kamu adalah anak yang juga bertanggung jawab sebagai penerus harapan keluarga? Kamu ibarat benih yang disemai pada ladang cinta dan kasih keluargamu, kamu mau bertumbuh di ladang mereka atau kering dan mati. Semua itu adalah pilihanmu.
Saya bercerita seperti ini, karena bisa lepas dari situasi yang menurut saya sukar untuk saya lakukan. Namun ternyata bisa. Situasi dimana saya keluar dari zona nyaman saya. Dimana dahulu saya mencari kenyamanan pada sosok orang lain dan lingkungan. Iblis membentuk bak gula yang manis dan harumnya parfum. Kita terbuai akan kenyamanan yang diciptakan oleh dunia, namun pada akhirnya kita akan dihadapi dengan yang namanya KECEWA, entah besok atau nanti. Kita kembali kepada keluarga kita, Ayah..Ibu akan memelukmu.
Kenyamanan bisa berasal dari orang lain, bisa datang dari pacar atau orang yang kamu harapkan. Namun jangan pernah menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Manusia bisa berubah, yang ganteng bisa nantinya tua, yang baik bisa nantinya jahat, yang alim bisa tiba-tiba bandel, yang hangat bisa jadi dingin. This human being, begitulah manusia sesungguhnya.
Siapa yang tidak pernah berubah?
Menurut saya adalah Tuhanmu, Tuhan yang selalu hadir ditengah-tengah ayah dan ibumu. Sekalipun kamu jatuh dan bangun kembali, dia menerima kamu apa adanya. Penerimaan dan manisnya dunia akan menjadi tak berarti lagi, semua itu akan terjawab oleh waktu. Kamu boleh merasakan bahagia, disaat diinginkan oleh orang lain, kesempurnaan cinta dari pasangan, kenyamanan dari teman-teman tetapi adakah jaminan akan semua itu? Jawab saya, tidak. Kamu boleh tertawa dan tak percaya disaat membaca tulisan ini, hanya waktu yang bisa menjawab.
Kenyamanan tidak berarti dibanding dengan damai sejahtera. Berdamai dengan keadaan, memaafkan dan menghapuskan kepahitan. Dahulu kamu pernah ditolak, pernah di bully temanmu, pernah di hina dan maki oleh ayah atau ibumu. Namun Tuhan, sang Peciptamu masih setia memberikan nafas hidup. Begitu sukar kamu untuk berterima kasih? Kembalilah kerumah, peluk Ayah dan Ibumu. Kasih orang tua tak akan pernah padam dan berakhir. Tidak ada kata terlambat untuk memulai kembali, dekat dengan Tuhan dan mencintai keluargamu. Keluarga yang melahirkan dan membentukmu. Tuhan sangat mecintaimu, jika jauh maka segera pulanglah. Where the world tells you..you’re worthless, Jesus says you are worth it.
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan” (Matius 11:28-30)
No comments