Perjalanan belum berakhir, entah sampai kapan. Hal ini yang ingin saya
bagikan kepada kalian, betapa sulitnya untuk tetap tegar dan being normal hari
demi hari.
Pagi itu, jadwal saya untuk terakhir kontrol pada faskes 1
dan akhirnya mendapatkan rujukan ke spesialis kejiwaan. Selasa nama harinya, selasa yang berbeda
menurut saya. Sebelum melakukan aktivitas di kantor, saya memilih pergi bertemu
dokter. Dokter umum yang menangani saya pada hari itu, terlihat usia masih muda
mungkin di bawah saya. Lebih simple sih dan ga pake ribet kalau ditangani
mereka, dan memang benar hari itu juga saya mendapatkan surat rujukan untuk berobat
lanjut ke dokter speasialis kejiwaan. Bentuk
suratnya seperti di bawah ini :
Ada beberapa bagian yang saya samarkan, karena menyangkut
data pribadi saya.
Saya tidak langsung kontrol dokter pada hari selasa yang
sama, karena memang waktunya tidak pas, saya bekerja dan harus segera ke
kantor. Sampai saat tulisan ini dibuat saya baru membuat janji ke Psikiater di
RS rujukan, dan nantinya tgl 20 Oktober saya akan bertemu beliau. Psikiater
yang saya pilih dari dua option dan memutuskan untuk memilih dokter tersebut
hasil dari referensi dan googling. Mudah-mudahan cocok ya, karena i know my
self. Ngomong ama teman aja sukar, apalagi ini ngomong ama stranger. Doain
semoga lancar semua dan terselesaikan, dan nantinya perjalanan saya untuk sembuh saya terus akan bagikan
Begitu berat, hari demi hari yang saya lalui. Mood bisa
berubah drastis, bisa happy banget dan bisa drop banget. Pikiran ini seperti
ada yang mijetin, kadang nyut-nyutan kepala dan kadang ngerasa kosong.
Beberapa waktu disaat saya jeda menulis, akhirnya saya
mendapatkan jawaban. Berat sih, tapi akhirnya bahagia.
"Terima kasih buat yang
akhirnya percaya cinta. Terima kasih buat yang akhirnya peduli, bahwa saya
masih dibutuhkan. Terima kasih buat yang akhirnya masih ingin melanjutkan untuk
berjuang bersama..."
Tiap hari saya berada dalam keadaan yang menurut saya tidak
normal, entah apa namanya. Pikiran ini terus mengintimadasi, kadang dibuat
campur aduk. Kalau bisa digambarkan, mirip benang yang kusut. Kenapa begini
sih?
Semangaatt semangaaattt
ReplyDeleteMemang ketika kita merasa ada sesuatu yg tidak biasa dgn psikis, sebaiknya segera ke psikolog atau psikiater ya.
Semangat!
ReplyDeleteTidak mudah untuk menerima sakit dan berusaha menyembuhkannya
Hebat Gina
semangat, sayang. hidup itu naik turun. saya pernah loh ada di titik terendah dan ternyata saya bs lalui sampai ada di titik ini. menemukan yg terbaik tak mudah tp dr kesalahan jd tahu mana yg benar
ReplyDeleteYou are not alone ya Gin. Thanks for bringing awareness about mental health yaa 😘 you are a super mom
ReplyDeleteAku paham rasanya. Semoga selalu Allah kuatkan ya, Gina. Sehat jiwa raga lagi, bahagia selalu 😊
ReplyDeleteSemangat Mbak Gina. Aku tau hal semacam ini terkadang buntu untuk dituliskan, tetapi ada orang-orang yang sangat faham bagaimana perasaanmu. Semoga setelah ketemu psikiater nantinya, semuanya menjadi lebih mudah ya Mbak.
ReplyDeleteDuh, aku jadi keinget diri sendiri. Aku juga, walopun gak setiap saat, ngerasain diri yang kacau. Untunglah suami supersabar. Aku kalo lagi kacau, dia diem. Dan saat semua reda, baru dia ngomong. Dia kadang ngajak aku ke ahlinya. Tapi sejauh ini aku masih bisa handle. Semangat, Mbak. Sehat-sehat selalu ya :)
ReplyDeleteSaya yakin Gina pasti kuat.
ReplyDeleteSemangat ya, semangat dan terus berupaya mencari solusinya
Percaya pada cinta. Akan selalu ada cinta pada kita. Kadang kita sibuk menanti cinta itu padahal sudah diberi. Hanya beda frekuensi.
ReplyDeleteCinta kami yang setia ke sini dan memberi dukungan.... Semoga terbaca dengan jelas, ya,
Selalu ingat bahwa setiap kita unik dengan semua baik dan kurang baiknya.
Semangat!
Semangat mbak. Suatu keputusan yang tepat untuk mencari bantuan. Banyak mereka yang gak ngeh dengan mental illness, padahal ini suatu hal yang harus diobati sesegera mungkin. Tidak nampak penyakitnya tapi berbahaya. Get well soon mbak. Saya juga ingin menyarankan beberapa alternatif makanan yang sebaiknya rutin dikonsumsi: Kunyit. Rempah yang satu ini top banget lho efeknya ke otak kita. Coba search dan googling resep rempah2 yang baik untuk kesehatan otak dan mood kita. Saya sering baca2 IGnya dr.Zaidul Akbar tentang makanan yang berpengaruh pada depresi. Makanan ngaruh banget ternyata mbak. Semangat! Semangat! Semangat!
ReplyDeleteSemangat ya mbak. Jangan lupa untuk terus berdoa. Percayalah bahwa setiap masalah ada solusinya, dan suatu saat pasti akan membawa kebahagiaan.
ReplyDeleteSemangat mbak
ReplyDeleteBersabar juga ya, insyaAllah ada kesembuhan, karena mbak mampu 😊