Agar Kondisi Keuangan Tetap Sehat, Pahami Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan Berikut Ini!


Masalah keuangan bisa timbul karena hal-hal sepele, seperti diantaranya adalah tidak mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sehingga berapapun income yang masuk pasti akan habis untuk membeli sesuatu. Padahal dengan tahu perbedaan kebutuhan dan keinginan ini, maka kamu bisa menggunakan uang secara lebih bijak, sesuai dengan proporsinya masing-masing. Mengenali antara kebutuhan dan keinginan termasuk salah satu tantangan tersendiri.


Perbedaan Antara Kebutuhan dan Keinginan


Sebelum membahas lebih lanjut, maka alangkah baiknya jika kamu bisa memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan serta cara untuk mengklasifikasi nya. Pada dasarnya jika dilihat dari pengertian, kebutuhan ini bisa diartikan sebagai item-item yang ada dalam anggaran keuangan, dimana hal tersebut digunakan untuk kesejahteraan baik itu fisik, mental maupun emosional serta digunakan untuk Kesehatan. Karena jika aspek-aspek tersebut tidak dipenuhi maka nantinya akan berdampak negatif terhadap diri kamu dan kelangsungan hidup.


Diantara contoh dari kebutuhan ini sendiri meliputi:


  • Kewajiban dalam membayar utang layaknya tagihan kartu kredit serta cicilan rumah dan kendaraan.

  • Biaya yang dibutuhkan untuk Kesehatan seperti BPJS Kesehatan.

  • Biaya tempat tinggal.

  • Bahan makanan.

  • Biaya transportasi.

  • Kebutuhan anak.

  • Kebutuhan pakaian.

  • Kebutuhan perlindungan.


Sedangkan keinginan sendiri bisa diartikan sebagai barang-barang yang pada dasarnya dapat meningkatkan kualitas hidup, namun tidak sepenuhnya diperlukan. Jika membeli barang tersebut memang akan membantu dalam meningkatkan kualitas hidup. Namun jika seandainya tidak dipenuhi, tidak akan memberikan dampak negatif dalam hidup. Diantara contoh-contoh dari keinginan ini adalah:


  • Jajan di luar.

  • Hiburan.

  • Pembelian sesuatu yang sedang trend saat ini seperti gadget terbaru.

  • Traveling.

  • Layanan streaming TV.

  • Membership gym atau pusat kebugaran.


Sekarang kamu bisa mengetahui perbedaan kebutuhan dan keinginan.


Persiapan Membuat Anggaran Keuangan Pribadi 


Setelah tahu apa saja perbedaan antara kebutuhan dan keinginan ini, maka kamu bisa mulai menganggarkan keuangan secara tepat sesuai dengan poin-poin yang ada, berikut ini diantaranya agar kondisi keuangan tetap sehat, yaitu:


  • Membuat semua daftar pengeluaran, hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mencatat semua pengeluaran. Sepele namun punya dampak yang besar, karena dengan adanya catatan ini nantinya kamu bisa melihat data secara pasti mengenai seberapa banyak uang yang digunakan setiap bulannya. Tulis jenis pengeluaran serta jumlahnya secara terperinci.


  • Mengklasifikasikan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, selanjutnya dari daftar pengeluaran yang sudah kamu buat di atas, maka bisa mulai dibuat penggolongan atau pengklasifikasian manakah saja yang termasuk dalam kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan, kelompokkan kedalam dua kategori tersebut, sehingga lebih mudah untuk dikenali.


  • Cek kembali daftar kebutuhan, setelah itu bisa dilakukan pengecekan kembali biaya yang sudah digolongkan kedalam dua pos tersebut, diantaranya adalah kebutuhan serta satu lagi keinginan. Mulai tanyakan kepada diri sendiri apakah kamu tidak bisa hidup tanpa layanan atau poin-poin yang termasuk dalam keinginan.


  • Hilangkan jenis keinginan yang tidak diperlukan atau dikurangi jumlahnya, cara yang satu ini akan sangat membantu dalam rangka efisiensi pengeluaran kamu.


Cara Membuat Anggaran Keuangan Secara Tepat


Setelah tahu mengenai perbedaan kebutuhan dan keinginan di atas, maka sekarang bisa mulai disusun anggaran keuangan yang tepat, agar kondisi financial bisa sehat, yaitu:


  • Pos kebutuhan, membagi pengeluaran hendaknya dalam 3 pos, diantaranya adalah post pertama dan juga paling vital yaitu kebutuhan, setidaknya pos keuangan yang satu ini memakan proporsi 50 persen dari income atau pendapatan, jadi anggap saja pendapatan 5 juta perbulan, maka kebutuhan bisa sampai 2,5 juta rupiah.


  • Keinginan, penganggaran yang kedua bisa digunakan untuk keinginan, tentunya jangan sampai memakan proporsi lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan, anggarkan jumlahnya setidaknya maksimal adalah 30 persen dari total penghasilan, namun alangkah lebih baik jika kurang dari itu. Jika penghasilan sebesar 5 juta rupiah, maka dana yang bisa dianggarkan untuk pos keinginan ini adalah sebesar 1,5 juta rupiah.


  • Tabungan serta dana darurat, jangan lupakan juga satu pos penting dalam anggaran keuangan, tak lain adalah tabungan dan dana darurat, dari sisa kedua post di atas, semuanya dapat dimasukkan ke dalam tabungan dan dana darurat agar bisa seimbang. Jadi jika seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau kondisi darurat pada masa depan, maka kamu bisa memanfaatkan uang tabungan atau dana darurat.


Mudah bukan cara membuat anggaran keuangan yang tepat. Penting bagi siapa saja untuk tahu perbedaan kebutuhan dan keinginan ini sehingga nantinya pengalokasian uang lebih sehat, tidak dilakukan sembarangan. Jangan lupa untuk memasukkan asuransi ke dalam anggaran keuangan untuk proteksi keluarga, percayakan yang terbaik hanya kepada Allianz.


No comments