Tokyo tidak hanya menawarkan wisata kuliner, tempat-tempat nyentrik, sampai dunia malam yang gemerlap. Tokyo punya banyak wisata sejarah yang bisa dikunjungi bersama keluarga. Wisata bersejarah ini tersebar dari pusat Tokyo hingga kawasan-kawasan lain seperti Asakusa dan Shinjuku.
Tertarik untuk mengunjungi wisata sejarah di Tokyo? Sebelum cek harga tiket pesawat Jakarta Tokyo, cek dulu sembilan rekomendasinya berikut ini.
Rekomendasi Tempat Wisata Sejarah di Tokyo
Inilah beberapa tempat di Tokyo yang bisa digunakan untuk berwisata sejarah:
Tokyo Imperial Palace
Tokyo Imperial Palace adalah tempat tinggal resmi keluarga kekaisaran Jepang. Berlokasi di kastil Edo, tempat di mana shogun Tokugawa mulai menguasai seluruh Jepang dan menjalankan pemerintahannya selama berabad-abad, sejak masa Edo.
Selain menjadi tempat tinggal Kaisar, ada beberapa bangunan bersejarah di kawasan Tokyo Imperial Palace, seperti kantor administrasi yang dulu digunakan Kaisar pendahulu untuk bekerja.
Beberapa bagian dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Kamu pun dapat jalan-jalan mengelilingi taman besar di kawasan tersebut yang bernama Kokyo Gaien.
Sensoji Temple Asakusa
Sensoji adalah kuil agama Buddha yang berlokasi di Asakusa, Tokyo. Sensoji merupakan kuil tertua di Tokyo, dibangun pada tahun 628 masehi. Awalnya kuil tersebut hanya khusus untuk pada penganut agama Buddha bernama Tendai, tapi akhirnya dibuka untuk umum.
Sensoji juga menjadi salah satu dari 10 kuil yang paling sering dikunjungi turis dan warga Jepang saat perayaan Tahun Baru.
Selain itu juga bagi siswa di luar Tokyo juga sering melakukan karyawisata ke Sensoji. Ikon utama dari Sensoji adalah lentera raksasa yang tergantung di gerbang utamanya.
Hal tersebutlah yang dilihat dan menarik perhatian turis sejak tiba di kawasan kuil. Wilayah dalam kuil pun dipenuhi oleh penjualan makanan khas Jepang dan pernak-pernik.
Kuil Sensoji buka 24 jam, tapi ruang utama kuil hanya buka dari jam 6 pagi hingga 5 sore.
Shinjuku Gyoen
Shinjuku Gyoen adalah taman dan kebun besar yang berlokasi di antara Shinjuku dan Shibuya. Pada masa Edo, taman ini menjadi tempat tinggal sekelompok Samurai, namun pada tahun 1949 Shinjuku Gyoen dibuka untuk umum dan menjadi taman nasional.
Kebunnya punya tampilan yang unik dengan gabungan taman tradisional Jepang, lanskap khas Inggris, dan bergaya Prancis.
Taman ini juga menjadi salah satu spot terbaik untuk menyaksikan pohon Sakura mekar. Banyak orang baik warga lokal maupun turis menjadikannya lokasi piknik saat musim semi.
Kamu yang tertarik untuk piknik di taman dengan pohon Sakura bisa cek harga tiket pesawat Jakarta Tokyo bulan Maret hingga April sekarang juga! Shinjuku Gyoen mematok tiket masuk 500 Yen Jepang.
Yushima Tenmangu
Yushima Tenmangu adalah kuil Shinto yang ada di Bunkyo. Kuil tersebut dibangun tahun 458 masehi sebagai bentuk penghargaan pada Sugawara no Michizane, seorang penyair dan politikus zaman Heian Jepang yang terhormat dan dikenal sebagai “dewa belajar”.
Pada bulan atau masa ujian masuk sekolah di Jepang, banyak pelajar yang datang ke Yushima Tenmangu untuk berdoa agar mendapatkan hasil bagus dan bisa lolos masuk ke sekolah yang mereka dambakan. Kuil ini buka dari pukul 6 pagi hingga 8 malam.
Meiji Shrine (Meiji Jingu)
Kuil Meiji adalah kuil Shinto yang diresmikan pada 1920. Kuil ini didedikasikan untuk Kaisar Meiji dan istrinya. Meiji Jingu adalah kuil yang paling banyak dikunjungi oleh warga lokal dan turis saat perasaan Tahun Baru.
Tokyo yang dikenal dengan kota padat dan penuh kesibukan ini membuat warga yang tinggal di sana merasa bahwa Kuil Meiji adalah tempat yang menenangkan, sakral, dan di mana nilai-nilai tradisional Jepang terjaga.
Kuilnya berlokasi dalam hutan kota Tokyo, ketika masuk gerbang utamanya, kamu akan dibuat terpukau oleh keindahan alam yang mengelilingi jalur masuk sampai bangunan kuil. Perasaan sakral dan tenang ini dianggap cukup langka, terlebih di Tokyo.
Kyu-Iwasaki-tei Garden
Taman Kyu-Iwasaki-tei adalah bekas tempat tinggal untuk keluarga Iwasaki, pendiri perusahaan otomotif besar Mitsubishi. Ada tiga bangunan asli yang tersisa dan menjadi bagian dari properti penting nasional di Jepang. Taman besar ini merupakan gabungan antara gaya Jepang dan barat.
Gaya baratnya terlihat dari desain gedung dan dibuat oleh arsitek terkenal asal Inggris, pada masa Meiji, Josiah Conder. Kyu-Iwasaki-tei buka setiap hari jam 9 pagi hingga 5 sore, untuk masuk ke sana kamu harus bayar tiket seharga 400 Yen.
Yasukuni Shrine
Berlokasi di Chiyoda, kuil Shinto yang satu ini diresmikan pada 1869 oleh Kaisar Meiji. Tujuan awal pembangunan kuil ini adalah untuk mendoakan dan menghormati korban perang selama masa Meiji.
Kata Yasukuni berarti “negara yang damai” dan sekarang dijadikan sebagai lokasi pengingat bagi generasi muda tentang pengorbanan para prajurit dan orang-orang pada masa perang.
Kuil ini memang penuh sejarah dan kaitan dengan dinamika politik Jepang, tapi Yasukuni tetap menjadi tujuan wisata favorit pada wisatawan dari luar negeri. Dengan mempelajari sejarahnya, turis diharapkan untuk lebih menghargai dunia yang damai dan menyadari dampak buruk perang.
Akasaka Palace atau Geihinkan
Istana Akasaka atau Geihinkan dulunya digunakan sebagai fasilitas untuk menerima perwakilan negara lain yang mau membangun hubungan dengan pemerintah Jepang. Geihinkan juga sempat menjadi tempat tinggal pangeran Jepang, sebelum akhirnya dialihfungsikan sebagai gedung aktivitas diplomasi.
Pengunjung dapat mengunjungi dan menjelajahi istana untuk mengagumi gaya arsitektur Neo-baroque. Desain gedung utamanya disebut-sebut mirip Buckingham Palace, tempat tinggal keluarga kerajaan di Inggris. Geihinkan juga menyediakan tur berbayar untuk turis yang dapat berkelompok.
Sudah siap menjelajah Tokyo dengan beragam tempat wisata bersejarah yang menarik dan penuh makna/pesan penting? Saatnya cek harga tiket pesawat Jakarta Tokyo mulai dari sekarang!
No comments